Selasa, 15 Desember 2015

Resuma Buku Paradigma Kebudayaan Islam



PARADIGMA KEBUDAYAAN ISLAM
Karya Prof. DR. H. Faisal Ismail,MA

A.       ISLAM, KONTRUKSI AJARAN, dan KONSEPSI KEBUDAYAAN
I.               Makna Agama, Religiie, Religion
Menurut kamus bahasa Indonesia Agama adalah A= tidakdan GAMA= kacau, jika diartikan AGAMA dalah tidak kacau (teratur). Dengan demikian makna agama yaitu peraturan yang mengatur prilaku manusia atau mengenai sesuatu yang gaib, mengenai budi pekerti dan tata pergaulan hidup bersama. Empat dimensi agama yang sangat penting adalah :
1.         Dimensi ideologi / paham keagamaan yang terkait dengan keimanan atau kepercayaan manusia.
2.         Dimensi konsekuensial yang menggambarkan aspk etik dengan sesama manusia.
3.         Dimensi eksperimental yang terkait dengan hubunga manusia dengan Tuhan.
4.         Dimensi Behavioral/ prilaku, yakni aspek peribadatan.
II.               Menguak makna Din
Kata Din merupakan masdar dari kata bahasa arab yakni daana – yadiinu. Menurut kamus Arab Al- Munjid ada 5 arti, yaitu :
1.         Al-jaza’ wal mukafah (balasan dan pahala)
2.         Al-qaa (ketentuan)
3.         Al-malik (kekuasaan)
4.         Al-tadbir (pengaturan)
5.         Al-hisab (perhitungan)
III.               Konsep dan Devinisi Kebudayaan
J. Verkuyl mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta budaya dan merupakan bentuk jamak dari daya yang berarti roh atau akal. Dalam bahasa Inggris kebudayaan adalah “culture” yang berasal dari bahasa latin yakni “colere” yang berarti “mengolah atau mengerjakan”. Jadi kebudayaan adalah khas manusia bukan ciptaan binatang maupun tumbuhan yang tidak memiliki akal budi.
IV.               Tiga Wujud Kebudayaan
Menurut Prof. Koentjaraningrat Kebudayaan memiliki tiga wujud :
1.         Wujud kebudayaan sebagai kompleks ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
2.         Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas dan kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.         Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
V.               Hubungan Agama dan Kebudayaan
Ada 4 pola pemikiran erkait hubungan antara agama dan kebudayaan :
1.         Semua Agama merupakan unsur, elemen, dan bagian dari kebudayaan.
2.         Agaman wahyu bukan merupakan dari kebudayaan.
3.         Agama non-wahyu merupakan bagian dari kebudayaan.
4.         Agama (Islam) dan kebudayaan islam merupakan bagian dari Ad-Din Islam.
VI.               Islam bukan Muhammadanism
H.A.R Gibb yang merupakan tokoh orientalis yang terkenal menyebut Islam sebagai Muhammadanism, namun analogi ini sama sekali tidak benar.
B. MENGINGKARI SABDASANG BUDAYAWAN REFUTASITERHADAP PEMIKIRAN SIDI GAZALBA
a. Agama itu murodif dengan din.
b. Yang disebut din itu bukan hanya Islam, tetapi juga selain agama Islam. Din itu lebih luas  dari pada agama. Yang benar adalah Agama (din) Islam jauh lebih baik dari pada agama yang lainnya.
c. Ada 2 kekeliruan Sidi Gazalba :
1. Mengatakan Islam itu adalah Agama.
2. Mengatakan bahwasannya agama Islam adalah kebudayaan Islam.            
d. Ijtihad adalah upaya yang sungguh-sungguh dari para Mujtahid dengan menggunakan segala kemampuan rohaniyah dan akliyah untuk mendapatkan suatu hukum.
BAB II
A.       Masa Keemasan Islam di Andalusia
Sejak Islam masuk ke wilayah Iberia dan selatan Prancis Vandalusia pada abad ke-7 di ganti nama menjadi Andalusia. Pada tahun 750 M daulah Abbasyiah berhasil menumbangkan Daulah Umayyah di Damaskus. Pada zaman Abdurronma III mengganti bentuk pemerintahannya dari Emirat menjadi Khalifah. Kemudian abdurrohman IIIdi gantikan oleh anaknya yakni Al-Hakam II.
B.       Sumbangan Islam Terhadap Kebangkitan Kebudayaan Barat
Antara abad ke-7 hingga abad ke-13 sejarah telah mencatat Islam sebagai “The Golden Age of Islam”. Dalam ilmu kedokteran ada Al-Khindi yang telah menulis ilmu mata, Ibnu Sina yang menulis buku berjudul Al-Qunun fimlih dan Materia Medika. Alkhowarizmi yang berpengaruh besar dalam pelik-pelik ilmu pasti dan menulis buku yang berjudul Al Jabr wa al Muqobalah. Ibnu Rusyd sebagai komentator terhadap pemikiran Aristoteles dan dijuluki Aristoteles II dan
Cordova.
BAB III
REVORMASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
A.       3 Kritik Kontruktif
1.      Umat Islam tidak hadir secara fungsional dalam tata kehidupan masyarakat Indonesia.
2.      Umat Islam seakan-akan sudah bukan sahabat kemanusiaan lagi.
3.      Umat Islam Indonesia cenderung menjadi masyarakat tertutup.
B.       Garis-garis Besar Strategi Pembaharuan
1.      Umat islam harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan penelitian yang hendak di capai.
2.      Dapat mengembangkan rencana jangka pendekdan jangka panjang.
3.      Reformasi hendaknya dilakukan secara simultan, baik terhadap sistem pendidikan tradisional maupun sistem pendidikan modern.
4.      Revormasi pendidikan dan program pelatihan guru hendaknya menjadi salah satu titik tolak yang penting.
5.      Mempersiapkan rancangan mata pelajaran dan kurrikulum yang sesuai tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
BAB IV
PENAFSIRAN TENTANG TUHAN
Dalam Islam penafsiran tentang Tuhan yang dikukuhkan dan dibenarkan olah Islam, seperti yang termaktub dalam Kitab Suci Al-Qur’an QS Al-Ikhlas ayat 1-4.
BAB V
A.     ALIRAN-ALIRAN ETIKA
Aliran-aliran etika itu ada8 :
1.      Aliran Hedonisme
2.      Aliran Intuisi
3.      Aliran Evolusi
4.      Aliran Adat Kebiasaan
5.      Aliran Utilitarianisme
6.      Aliran Natularisme
7.      Aliran Vitalisma
8.      Aliran Teologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar